Lewatkan ke konten utama

Koordinator Pelaksana Produksi

KOORDINATOR PELAKSANA PRODUKSI

1. Pelaksanaan Produksi Tepat Waktu dan Validasi Data Penyelesaian

Tujuan: Mendukung Kepala Produksi dalam memastikan seluruh pekerjaan produksi—baik berdasarkan Order List maupun Memo—terlaksana tepat waktu dan terdokumentasi dengan akurat. Koordinator bertanggung jawab atas pemantauan progres harian di lapangan, serta memastikan bahwa data penyelesaian yang dilaporkan sesuai dengan kondisi aktual dan telah diverifikasi di sistem inventory

Rumus Pengukuran :

[Jumlah OL + Memo selesai tepat waktu dan terverifikasi]/[Total OL + Memo yang dijadwalkan] x 100%

Target : ≥ 95% OL + Memo selesai tepat waktu

Frekuensi Audit : Bulanan

Sumber data :

  1. Order List

  2. Memo Pekerjaan non OL

  3. Monitoring OL

  4. Monitoring Memo

  5. Database Inventory Gudang (Nurul) Bobot : 35%

    Catatan tambahan :

  • Koordinator memastikan seluruh data penyelesaian produksi—termasuk produk uji, model baru, dan eksperimen—sesuai jadwal yang ditetapkan oleh Kepala Produksi. Setiap progres harus tercatat lengkap dan didukung bukti yang sah (inventory, foto, atau logbook). Bila ditemukan perbedaan antara data lapangan dan sistem, Koordinator wajib melakukan klarifikasi serta memperbarui laporan agar validitas data terjamin

2. Monitoring dan Dokumentasi Kualitas Produksi

Tujuan : Menjamin bahwa seluruh proses dan hasil produksi terdokumentasi dengan benar dan valid, sehingga Kepala Produksi memiliki data yang akurat untuk mengendalikan kualitas dan menghitung efektivitas output.

Rumus Pengukuran :

[Jumlah produk lolos QC dan tercatat dalam sistem inventory] / [Total produk yang masuk inventory bulan audit] x 100%

Target : ≥ 97% produk masuk sistem inventory

Frekuensi Audit : Bulanan

Sumber data :

  1. Order List (OL)
  2. Database Inventory Gudang (Nurul)

Bobot : 25%

Catatan Tambahan :

  • Koordinator tidak menilai mutu produk (itu domain QC dan Kepala Produksi), tetapi menjamin keakuratan data kualitas dari seluruh proses produksi, yaitu:
  1. memastikan laporan hasil QC lapangan tercatat benar,
  2. memverifikasi data produk masuk inventory,
  3. melaporkan revisi produk secara real-time dan terdokumentasi.
  • Jadi, target untuk Koordinator bukan tentang “berapa banyak produk bagus”, tetapi berapa akurat dan lengkap data kualitas yang dia sajikan untuk Kepala Produksi

3. Efektivitas Pengaturan Sumber Daya Manusia (SDM), Efisiensi Jam Kerja & Lembur

Pemisahan aktivitas SDM meliputi :

  1. Untuk proses produksi (mengerjakan OL, karyawan yang ada dalam divisi produksi, gudang, finishing, packing, dll)
  2. Untuk proses supporting produksi (mengerjakan WO, contoh Bagian Teknisi, Bangunan, dll)

Tujuan : Mendukung efektivitas penugasan tenaga kerja harian sesuai arahan Kepala Produksi serta memastikan keakuratan dan validitas data kehadiran, lembur, dan progres kerja sebagai dasar evaluasi produktivitas tim produksi. Koordinator berperan memastikan pembagian tenaga kerja sesuai beban kerja tiap OL dan WO, mengawasi realisasi waktu kerja, serta memastikan semua data kehadiran dan lembur terdokumentasi dengan benar dan telah disetujui oleh Kepala Produksi.

Rumus pengukuran :

[Jumlah OL + WO selesai tepat waktu tanpa lembur] / [Total OL + WO pada bulan audit] x 100%

Target : ≥ 90% OL dan WO selesai tepat waktu tanpa lembur

Frekuensi audit : bulanan

Sumber data :

  1. Order List
  2. Work Order
  3. Database Inventory Gudang (Nurul)
  4. Absensi
  5. Surat Perintah Lembur / SPL

Bobot : 15%

Catatan tambahan :

  • Koordinator mencatat realisasi kerja harian dan penggunaan tenaga sesuai arahan Kepala Produksi.
  • Memastikan data absensi, lembur, dan progres kerja tercatat dengan benar dan dilengkapi SPL yang sah.
  • Data yang disusun menjadi referensi akurat bagi Kepala Produksi untuk menilai efisiensi jam kerja dan kebutuhan SDM.
  • Jika ada perbedaan antara laporan dan absensi, Koordinator wajib klarifikasi sebelum audit.

4. Penanganan Komplain dan Eskalasi Kendala Produksi

Tujuan : Menjamin setiap komplain dan kendala selama proses produksi terdokumentasi dengan lengkap, ditindaklanjuti sesuai arahan Kepala Produksi, dan diselesaikan tepat waktu. Koordinator berperan dalam mencatat, melaporkan kronologi, serta memastikan bukti tindak lanjut tersimpan dengan benar sebagai referensi evaluasi mutu dan efisiensi produksi.

Rumus pengukuran :

[Jumlah komplain dan kendala yang ditindaklanjuti dan selesai]/[Jumlah total komplain] x 100%

Target : ≥ 95% komplain diselesaikan

Frekuensi audit : bulanan

Sumber data :

  1. Data komplain tertulis
  2. Laporan penanganan komplain
  3. Laporan eskalasi ke Kepala Produksi

Bobot : 25%

Catatan tambahan :

  • Semua komplain dan kendala harus dicatat secara tertulis dengan bukti pendukung (foto, hasil revisi, atau notulen koordinasi).
  • Koordinator memastikan tindak lanjut dan hasil penyelesaian terdokumentasi lengkap serta dilaporkan ke Kepala Produksi.
  • Fokus penilaian ada pada kelengkapan dan keakuratan dokumentasi, bukan penyelesaian teknisnya.