Lewatkan ke konten utama

Contoh Improvement Points

Gunakan format ini untuk membantu menilai Improvement Point karyawan.

1. Mencari Peluang

Contoh 1 (Packing, berhasil)

  • Situasi: Saat membuat peti kayu untuk patung besar, saya melihat sisa potongan kayu yang biasanya dibuang.
  • Tindakan: Saya memotong sisa kayu menjadi balok kecil untuk digunakan sebagai ganjal di dalam peti.
  • Hasil: Hemat waktu mencari ganjal dan mengurangi pemborosan kayu.

Contoh 2 (Security, gagal)

  • Situasi: Saya melihat ada titik CCTV yang terlalu gelap di malam hari.
  • Tindakan: Saya mencoba memasang lampu portable dari rumah tanpa izin.
  • Hasil: Lampu malah mengganggu kamera lain dan cepat mati.
  • Pembelajaran: Usulkan solusi resmi ke supervisor, bukan improvisasi sendiri.

Contoh 3 (Model & Mold, berhasil)

  • Situasi: Saat membuat model baru, saya melihat sisa clay dari proyek sebelumnya.
  • Tindakan: Menggunakannya untuk membuat prototipe mini.
  • Hasil: Tim desain tertarik mengembangkan ide sebagai produk tambahan.

2. Gigih

Contoh 1 (Pot Finishing, berhasil)

  • Situasi: Cat pada pot besar retak karena cuaca lembab.
  • Tindakan: Mengulang pengecatan tiga kali dengan primer khusus.
  • Hasil: Pot bertahan tanpa retak sampai pengiriman.

Contoh 2 (Multimedia, berhasil)

  • Situasi: File video rusak karena mati listrik.
  • Tindakan: Mengulang editing dari awal hingga larut malam.
  • Hasil: Video selesai tepat waktu, disetujui supervisor.

Contoh 3 (Warehouse, gagal)

  • Situasi: Forklift mogok saat harus memindahkan bahan sebelum hujan.
  • Tindakan: Memanggil teknisi, sambil memindahkan sebagian bahan manual.
  • Hasil: Semua bahan aman sebelum hujan.
  • Pembelajaran: Jangan menyerah, cari alternatif sambil menunggu solusi.

3. Komitmen Terhadap Pekerjaan

Contoh 1 (Security, berhasil)

  • Situasi: Hujan deras, area pabrik tergenang air saat jaga malam.
  • Tindakan: Tetap patroli sesuai jadwal dengan perlengkapan hujan.
  • Hasil: Tidak ada kerusakan, laporan lengkap.

Contoh 2 (Metal, gagal)

  • Situasi: Deadline patung besar, saya lembur sendirian.
  • Tindakan: Terburu-buru mengelas sambungan terakhir.
  • Hasil: Sambungan tidak rapi, perlu diperbaiki.
  • Pembelajaran: Komitmen berarti kualitas terjaga, bukan hanya kerja lama.

Contoh 3 (Model & Mold, gagal)

  • Situasi: Mengejar deadline, saya melewatkan makan siang.
  • Tindakan: Salah mencampur bahan cetakan karena lelah.
  • Hasil: Mold rusak, harus diulang.
  • Pembelajaran: Stamina adalah bagian dari komitmen pekerjaan.

4. Menuntut Efisiensi dan Kualitas

Contoh 1 (Pot Finishing, berhasil)

  • Situasi: Lapisan cat pertama terlihat tidak rata.
  • Tindakan: Ganti kuas dan atur ulang penerangan.
  • Hasil: Hasil lebih halus, waktu finishing berkurang 15 menit per pot.

Contoh 2 (Multimedia, gagal)

  • Situasi: Mengedit foto produk dalam jumlah besar sekaligus dengan preset otomatis.
  • Tindakan: Terapkan preset tanpa cek satu per satu.
  • Hasil: Banyak foto gelap/warna salah, harus diulang.
  • Pembelajaran: Cek batch kecil sebelum proses massal.

Contoh 3 (—, berhasil)

(Sudah dua contoh di atas cukup untuk supervisor training; tambahkan variasi bila diperlukan dari departemen lain.)


5. Berani Ambil Risiko

Contoh 1 (Packing, gagal)

  • Situasi: Paku pendek habis, saya gunakan paku panjang pada kayu tipis.
  • Tindakan: Memaku tanpa uji coba.
  • Hasil: Kayu pecah, harus diperbaiki.
  • Pembelajaran: Konsultasi dulu sebelum pakai material berbeda.

Contoh 2 (Metal, berhasil)

  • Situasi: Harus mengelas di area sulit dijangkau.
  • Tindakan: Gunakan teknik las terbalik dengan APD lengkap.
  • Hasil: Las kuat, tidak cacat, waktu lebih cepat.

Contoh 3 (—, berhasil)

(Tambahkan contoh risiko terkontrol dari proyek lain bila perlu.)


6. Menetapkan Tujuan

Contoh 1 (Packing, berhasil)

  • Situasi: Target 20 peti selesai sebelum Jumat.
  • Tindakan: Membagi target harian 5 peti.
  • Hasil: Target tercapai tepat waktu.

Contoh 2 (Multimedia, berhasil)

  • Situasi: Target katalog 50 halaman minggu ini.
  • Tindakan: Bagi pekerjaan 10 halaman/hari, revisi di hari ke-5.
  • Hasil: Katalog selesai tepat waktu.

Contoh 3 (Warehouse, gagal)

  • Situasi: Menyusun rak baru agar muat lebih banyak barang.
  • Tindakan: Membagi pekerjaan menjadi tiga tahap.
  • Hasil: Rak terpasang tepat waktu, ruang meningkat.
  • Pembelajaran: Tujuan tercapai karena ada pembagian jelas.

7. Mencari Informasi

Contoh 1 (Pot Finishing, gagal)

  • Situasi: Permintaan warna khusus belum pernah dikerjakan.
  • Tindakan: Campur warna sendiri tanpa referensi.
  • Hasil: Warna meleset, harus diulang.
  • Pembelajaran: Cari referensi atau tanya tim desain.

Contoh 2 (Multimedia, berhasil)

  • Situasi: Klien minta video dengan sudut tertentu.
  • Tindakan: Cari referensi di YouTube/forum kreatif.
  • Hasil: Video sesuai permintaan, klien puas.

Contoh 3 (Model & Mold, berhasil)

  • Situasi: Bahan baru silikon datang tanpa panduan.
  • Tindakan: Cari spesifikasi teknis dari pabrik dan forum.
  • Hasil: Mold lebih presisi dan tahan lama.

8. Sistematis

Contoh 1 (Security, berhasil)

  • Situasi: Harus memeriksa semua pintu gudang sebelum subuh.
  • Tindakan: Membuat rute patroli tertulis.
  • Hasil: Semua pintu aman, tidak ada yang terlewat.

Contoh 2 (Metal, berhasil)

  • Situasi: Ada 10 patung dengan ukuran berbeda.
  • Tindakan: Urutkan pengerjaan dari besar ke kecil.
  • Hasil: Hemat 2 jam setting alat per hari.

Contoh 3 (Warehouse, gagal)

  • Situasi: Membuat rute baru pergerakan barang tanpa penanda.
  • Tindakan: Mengandalkan ingatan sendiri.
  • Hasil: Barang tertukar, pekerjaan jadi lama.
  • Pembelajaran: Sistem harus jelas dan disosialisasikan.

9. Membangun Relasi

Contoh 1 (Pot Finishing, berhasil)

  • Situasi: Pot besar sulit dipindahkan saat cat masih basah.
  • Tindakan: Meminta bantuan tim packing, jelaskan pentingnya tidak menyentuh permukaan.
  • Hasil: Pot selamat, kerja sama antar tim meningkat.

Contoh 2 (Metal, berhasil)

  • Situasi: Proyek butuh rangka tambahan dari tim engineering.
  • Tindakan: Diskusi langsung dengan ketua tim engineering.
  • Hasil: Rangka sesuai, patung lebih kokoh.

Contoh 3 (Model & Mold, gagal)

  • Situasi: Membuat model besar, perlu masukan finishing.
  • Tindakan: Mengundang tim finishing untuk lihat proses.
  • Hasil: Permukaan patung lebih mudah diwarnai, hubungan membaik.
  • Pembelajaran: Relasi yang dibangun membuat hasil lebih baik.

10. Percaya Diri

Contoh 1 (Packing, berhasil)

  • Situasi: Supervisor ragu patung bisa dimuat tanpa forklift.
  • Tindakan: Menjelaskan langkah aman, bekerja dengan tim.
  • Hasil: Patung berhasil dimuat, supervisor puas.

Contoh 2 (Security, berhasil)

  • Situasi: Mendengar suara aneh di area gelap saat patroli.
  • Tindakan: Mendekat dengan tenang, hubungi rekan via HT.
  • Hasil: Suara hanya tikus, situasi aman.

Contoh 3 (Warehouse, gagal)

  • Situasi: Supervisor ragu saya bisa pindahkan bahan besar dengan forklift.
  • Tindakan: Menjelaskan langkah dan melakukannya hati-hati.
  • Hasil: Barang berhasil dipindahkan aman.
  • Pembelajaran: Percaya diri harus dibarengi keterampilan nyata.